Rabu, 22 Februari 2017

PANCA BAKTI SHABA BUANA


PANCA BAKTI SHABA BUANA

            Kami selaku anggota pencita alam Shaba Buana dengan di sertai rasa tanggung akan senantiasa
1.      Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2.      Menjaga alam dan lingkungannya
3.      Menjaga nama baik sekolah dan organisasi
4.      Memelihara kerukunan antar anggota pencinta alam
5.      Menghormati tatanan kehidupan bermasyarakat

KESHABUANAAN

A.    Sejarah Pecinta Alam Shaba Buana
Pecinta alam shaba buana pertama kali didirikan oleh A Tedi dari kuningan pada tanggal 5 oktober 1993 shaba berarti penjelajah buana berarti alam. Jadi shaba buana adalah pecinta alam.
B.     Arti bentuk lambang :
1.      Nama organisasi                : berarti identitas PASB
2.      Matahari                          : melambangkan bahwa mulanya kegiatan anggota dari dasar suci mulia
3.      Gunung                             : 3 unsur bumi ( tanah, air, dan bumi )
4.      Garis air                             : melambangkan ketenangan jiwa, penyesuaian diri, dan sikap pantang menyerah
5.      Arah mata angin                : melambangkan PASB merupakan kegiatan yang fleksibel dan eksis di segala arah untuk mencapai tujuan organisasi
6.      Telapak kaki manusi          : melambangkan bahwa PASB bergerak terus menerus untuk mencapai tujuan organisasi
7.      Tempat                              : berisi bahwa alamat PASB
C.     Arti warna
1.      Kuning kecoklatan pada tepi lambang melambangkan tanah yang berarti semangat
2.      Hijau melambangkan ketduhan dan keimanan
3.      Merah pada matahari berarti keberanian
4.      Biru pada gunung berarti ketenangan jiwa dan kedewasaan berfikir
5.      Ungu pada warna dasar bendera berarti kemuliaan dan keagungan
6.      Putih pada telapak kaki berarti melangkah dengan niat yang suci
D.    Semboyan Pecinta Alam Shaba Buana
1.      Khusus
“ sekali kita panjat tebing walau terbentang hujan, badai angin pun tak terpantang “
2.      Umum
“ tiada gunung tinggi yang tak terdaki, tiada lembah curam yang tak terturuni “

MARS SHABA BUANA
Di laut di darat di hutan belantara
Shaba buana siap sedia
Tnjukan baktimu pada negaramu
Shaba buana siap sedia

Cepat kaki ringan tangan
Baik hati ramah tamah
Oy................oy...........

Inilah shaba buana...........
Shaba buana...........
Shaba buana...........
Rimba raya........... rimba raya lestarilah

MOUNTENERING

Moutenering adalah petualangan olah raga di antaranya mendaki yang memerlukan ketahanan fisik yang kuat
A.    menurut bentuk dan jenisnya di bagi menjadi :
1.      Hill walking yaitu mendaki bukit – bukit landai
2.      Scrambling yaitu mendaki pada medan yang lebih terjal
Contoh : perjalanan pada waktu akan mencapai puncak
3.      Climbing yaitu mendaki yang membutuhkan pengusaan tekhnik dan penggunaan peralatan yang khusus
Climbing di bagi menjadi dua yaitu :
a.       Rock climbing pendakian pada tebing batu

b.      Snow and ice climbing pendakian pada salju dan es
Mountenering gabungan dari semua bentuk pendakian di atas yang bisa memakan waktu berhari – hari bahkan berbulan – bulan contohnya : EKSPEDISI KEHUTANAN
B.     Sistem pendakian
Himalaya Style
Sistem pendakian dengan rute panjang terdiri atas beberapa kelompok dan tempat peristirahatan ( BASE CAMP ) sehingga dengan berhasilnya satu orang dengan seluruh tim pendakian adalah keberhasilan tim.
Alpine Style
Sistem pendakian yang banyak dikembangkan di pegunungan eropa. Pendakian ini bertujuan bahwa tim harus sampai ke puncak, baru ekspedisi dianggap berhasil.
Rapling and rock climbing
Ada 4 macam
a). Rapling biasa
b). Rapling malam
c). Rapling komando
d). Rapling helikopter
rock climbing adalah salah satu bidang kegiatan yang di lakukan di tebing yang tajam.
Alat alat yang di gunakan untuk rapling dan rock climbing
a). Cara mantel : dinamis dan statis
b). Cara biner ( besi pengaman ) : skrup ( kunci ) dan snep
c). Discerder ( figur Eight )
d). Pytan
e). Tini webing
f). Harnest ( webing Praktis )
g). Sarung tangan
h). Hammer
i). Sepatu panjat tebing
j). Bubuk magnesium : serbuk untuk tanga pada saat penjat tebing agar tidak licin
k). Angkor : pengaman utama pada saat rapling
l). Katrol

C.     Macam macam simpul
1.      Simpul mati
2.      Simpul delapan
3.      Simpul nelayan
4.      Simpul pita
5.      Simpul kambing
6.      Simpul anyam
7.      Simpul pangkal
D.    Perlatan Pendakian
1.      Ransel / carier
2.      Slepping Bag
3.      Ponco / jas hujan
4.      Tenda
5.      Upluk
6.      Matras
7.      Senter
8.      Celana gunung
9.      Pakaian ganti
10.  Perlengkapan mandi
11.  Batu baterai
12.  Sarung tangan dan kaos kaki
13.  Sepatu dan sendal
14.  Golok
15.  Sweater / jaket
16.  Obat – obatan / P3K
17.  Lilin
18.  Panci
19.  Tempat air

PPGD
( Pertolongan Pertama Gawat Darurat )
Yaitu memberikan pertolongan pada saat terjadinya kecelakaan dan mempertahankan diri sendiri agar tetap prima dalam perjalanan.
A.    Tujuan PGD
1.      Mengurangi rasa sakit yang berlebihan
2.      Mencegah terjadinya infeksi yang sering terjadi pada saat pendakian
3.      Mencegah terjadinya cacat
4.      Mencegah terjadinya kematian
B.     Penyakit yang sering terjadi pada saat pendakian
1.      Dehidrasi
2.      Hipotermia
3.      Patah tulang
4.      Ketegangan atau panik
5.      Keracunan
6.      Cidera
7.      Gigiatn ular
8.      Sesak nafas
C.     Cara menanganinya
1.      Dehidrasi
Melakukan filtrasi dari kubangan
2.      Hipotermia
Tidak boleh tidur, minum air manis hangat, ganti baju seandainya basah ( tidak boleh diam terus bergerak )
3.      Patah tulang
Melakukan bidai dengan ranting yang jatuh agar lurus
4.      Ketegangan atau panik
Berfikir positif, optimis serta lebih banyak berlatih mental dan fisik
5.      Keracunan
Minum air garam, air kelapa agar si korban muntah
6.      Cidera
Diberi balsem lalu di pijat
7.      Gigitan ular
Di ikat sekencang kencangnya, lalu di hisap racunanya dengan catatan si penghisap tidak boleh memiliki sariawan atau penyakit mulut lainnya
8.      Sesak nafas
Di bawa ke alam terbuka dan di beri obat
TRIAGE WARNA
-          MERAH = luka berat
-          KUNING = luka ringan
-          HITAM = meninggal
MOUNTAIN SICKNESS

Yaitu gejala yang sering terjadi pada saat kita menapaki tempat yang lebih tinggi dan rendah akan kadar oksigen
A.    Penyakit mountain sickness
1.      Endema paru – paru
2.      Aklimatisasi
3.      Kepanasaan ( heat exausein )
4.      Radang dingin
MANAJEMEN PERJALANAN

A.    Pengertian manajemen Perjalanan
Manajemen perjalanan dapat diartikan sebagai tindakan seseorang dalam merencanakan mengoragnissasikan, mengarahkan dan mengadakan pengawasan terhadap perjalananya agar sesuai dengan tujuan perjalanan yang ditetapkan.
Pada proses perencanaan perjalanan ada beberapa yang perlu diperhatikan antara lain :
1.      Apa ( what )
a). Apa kegiatan yang di rencanakan ?
b). Apa target dan tujuan ?
c). Apa rencana kegiatannya ?
d). Apa saja pembekalan yang di perlukan ?
2.      Kemana ( where )
Kemana tujuan perjalanan yana aka kita lakukan ? apakah ke hutan, ke sungai, rawa, pantai, gua, tebing tinggi, laut atau yang lainnya, di maksudkan untuk mempersiapkan pembekalan dan biaya yang di butuhkan
3.      Kapan ( when )
Kapan perjalanan tersebut akan dilakukan ?
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu dan lamanya perjalanan sehingga kita dapat mempersiapkan segalanya tepat waktu dan sesuai kebutuhannya
4.      Dengan siapa ( who )
Dengan siapa kita melakukan perjalanan?
Hal ini memiliki tujuan agar kita dapat menyelesaikan diri kita dengan orang – orang yang mengikuti perjanan tersebut.
5.      Mengapa ( why )
Mengapa kita melakukan perjalanan itu ?
6.      Bagaimana
Bagai mana perjalan ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai target yang direncankan ?
B.     Perlangkapan perjalanan
1.      Sepatu : sepatu lapangan, kaus kaki, guiters
2.      Pakaian : baju lapangan, celana lapangan, topi lapangan, sarung tangan dan kaca mata hitam.
3.      Perlengkapan pribadi : pakaian ganti, pakaian dalam, perlengkapan mandi.
4.      Perlengkapan masak : pematiuk api, panci / nasting, tempat air
5.      Perlengkapan tidur : jaket, sleping beg, matras
6.      Menu makanan
a.       Makan pagi
Diusahakan terdiri dari makan yang mudah dimasak dan hangat misanya : mie instan, bubur gandum, biskuit, susu
b.      Makan siang
Sebaiknya tidak mengeluarkan makanan yang harus di masak namun mengandung kalori yang tinggi sperti : coklat, biskuit, dan roti
c.       Makan malam
Merupakan penyaluran hobi masak sepuasnya karena waktuyangtersedia cukup banyak : nasi, teh manis, lauk pauk dan sayur.
C.     Pengemasan barang ( packing )
Urutan packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel :
1.      Paling bawah yang ringan ( baju dan lain – lain )
2.      Tengah yang agak berat seperti ( sleping beg )
3.      Atas yang paling berat dan paling sering digunakan ( air, P3K, makanan )
D.    Persiapan fisik
-          Pemanasan, contoh : melakukan senam ringan
-          Melatih kekuatan otot lengan dan dada, peregangan lengan, contoh : push up
-          Melatih otot perut dan paha, peregangan otot betis dan paha
-          Jogging / lari dengan beban
-          Latihan angkat beban
MUSIM PENDAKIAN
Di Indonesia musim pendakian yang baik adalah pada bulan juni – agustus :
-          Cuaca cerah karena msuim panas
-          Bertepatan pada liburan sekolah
Seuai medannya perjalanan dapat di bagi :
1.      Perjalanan menuju hutan rimba ( hiking )
2.      Perjalanan menuju pendakian gunung ( mount climbing )
3.      Perjalanan penelusuran pantai ( buching )
4.      Perjalanan penelusuran sungai ( rivering )
5.      Perjalanan penelusuran rawa ( swamping )
6.      Perjalanan penelusuran gua ( caving )
7.      Perjalanan pencairan dan penyelamatan ( SAR )
8.      Pemanjatan tebing ( rock climbing )
9.      Penyelaman ( diving )
10.  Arum jeram ( rafting )
11.  Penelitian (research )
BIVAK ALAM
1.      Gua
a.       Bukan tempat persembunyian hewan
b.      Tidak ada gas beracun
c.       Tidak mudah longsor
2.      Cekung
a.       Tidak pada musim hujan
b.      Tidak mudah longsor
BIVAK BANTUAN
Syarat -  syarat bivak bantuan :
1.      Hindari daerah aliran air
2.      Tempat yang datar
3.      Diatas bivak tidak ada ranting yang mati
4.      Bahan kuat
5.      Jangan terlalu merusak alam
6.      Terlindung langsung dari alam
7.      Tidak mengahadap mata angin
API
Fungsi api bukan hanya untuk memasak dan memberi kehangatan, namu jauh lebih penting lagi yaitu memberikan semangat pada kita untuk melanjutkan hidup.
A.    Bahan – bahan untuk mebuat api
1.      Panas / pematik
2.      Bahan bakar
3.      Udara
Ketiga unsur diatas mutlak harus ada  dalam membuat perapian, karena kekurangan salah satu unsur mengakibatkan kesulitan membuat perapian

KODE ETIK PECINTA ALAM
1.      Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam dan isinya adalah ciptaan tuhan yang maha esa
2.      Pecinta alam indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, sadar akan tanggung jawab terhadap tuhan, bangsa, dan tanah air
3.      Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai mahluk yang mencintai alam sebagai anugerah tuhan yang maha esa sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadarn menyatakan :
a.       Mengabdi kepada tuhan yang maha esa
b.      Memelihara alam besertaisinya serta menggunakan sumber daya sesuai dengan kebutuhannya
c.       Mengabdi kepada bangas dan tanah air
d.      Menghormati tata kehidupan yangberlaku pada masyarakat
e.       Berusaha mempererat tali persaudaraan antar pecinta alam sesuai azas pecinta alam
f.       Berusaha saling membantu dan menghargai dalam pengabdian tuhan bangsa dan tanah air.


Sumber: Anggota  PANCA BAKTI SHABA BUANA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar